Gowes Minggu Ceria: "Gule Kepala Kambing pak Nono Top Markotop"

Gule Kepala Kambing pak Nono, punya citarasa ruarr biasa
kurang dari empat jam sudah ludes diserbu para langganannya


Gowes Minggu Ceria 28 Maret'21 Menjajal Jalur Baru

Gule kepala kambing pak Nono di Jalan Astana Anyar,tak boleh dibilang biasa-biasa saja. Nyatanya, hanya dalam beberapa jam saja sudah ludes. Pada umumnya, hanya tersedia tiga setengah jam saja. Buka jam setengah enam pagi dan ludes sekitar jam sembilanan.

Mengapa Gule Kepala Kambing pak Nono, begitu dahsyat ramai dikunjungi? Tentu, lantaran kualitas kelezatannya diatas rata-rata gule kambing yang ada di kota Bandung. Citarasa gulenya pas. Tanpa santan. Dan yang penting daging kepalanya yang empuk dan nikmat dikunyah.

Setidaknya itulah yang dirasakan empat orang Goweser NKRI Ankid10, saat menyantap Gule Kepala Kambing pak Nono di Minggu Pagi tadi. Dan nyaris saja kehabisan kalau telat datang beberapa menit saja. Keempat Goweser itu adalah: Kang Tisna (penikmat sejati gule ini), pak De Rochadi (pembanding rasa gule dengan di tempat lain), Kang Iskandar (Biasa menikmati gule) dan Kang Nana (penikmat munggaran gule kepala kambing).

Sate gule sapi UJ yg ada di
seberang jalannya juga lezat

Sementara lima goweser lainnya, yakni Kang Isa, Kang Sigit, Kang Bidin, Kang Dede Hamam dan Kang Randhi, lebih memilih Sate Gule Sapi UJ yang juga cukup dikenal di jalan Astana Anyar ini. Posisinya persis berada di seberang jalannya. "Sate Sapi plus Gule Sapi UJ, juga begini rasanya pak Nana," kata Kang Isa kepada Kang Nana seraya melentikan jempol tangan kanannya.

Info tidak akurat

Awalnya kuliner yang disasar dan yang telah menjadi kesepakatan sejak di Pojok Toleransi adalah menyatroni Cafe Es Cendol Elizabeth di Jalan Pelindung Hewan (Inhoftank). Namun sayang informasinya kurang akurat. Setelah sampai di TKP Elizabeth ternyata pukul 08.30 baru tersedia Es Cendol dan Goyobodnya saja. Sedangkan menu makanannya baru tersedia pukul 10.00. Kekecewaan tampak pada keembilan Goweser.

"Wah, ini yang kasih infonya kurang akurat nich!!" kata kang Randhi dengan wajah menunjukkan rasa penyesalan. "Gapapa, kita cari tempat lain saja," kata pak De Rochadi menenangkan suasana. Terjadi KLB. "Bagaimana kalau kita ke Bubur atau Kupat Tahu di sekitar Jalan Kurdi saja?" kata Kang Tisna yang sepertinya kurang mendapat respon. Mungkin karena pengalaman menunjukkan, setelah makan bubur, tenaganya jadi pada loyo. "Wah, kalau makan bubur lagi ntar gowesnya kayak ulat bulu, utek-utekan, letoy, gak ada tenaga. Makan bubur itu kekuatan tenaganya cuma lima menit," kata Kang Randhi seraya tertawa ngaberele.

Kang Nana, Kang Tisna dan Kang
Dede Hamam tengah nyimak cara
penyajian gule kambingnya

"Daripada kesitu, bagaimana kalau kita ke Sate UJ atau Gule Kepala Kambing pak Nono saja?" kata Kang Randhi yang disetujui dengan penuh antusias 100% oleh Kang Tisna. Perjalanan pun langsung diarahkan dari Jalan Pelindung Hewan lurus menuju ke Jalan Astana Anyar. Tak berapa lama sudah sampai di tujuan. Saat itulah awal menikmati Gule Kepala Kambing dan Sate Gule UJ Astana Anyar.

Rute baru ke arah Selatan

Untuk pertama kali ini Gowes NKRI Ankid-10 hanya diikuti kurang dari 10 orang atau hanya diikuti oleh 9 peserta. Mungkin karena tadi pagi cuaca kota Bandung kurang mendukung, selain udara dingin mencekam, juga dikhawatirkan akan turun hujan. Kami bersembilan menunggu peserta lain hingga pukul 08.00. Untuk mengisi waktu dan untuk pertama kali pula sebelum berangkat dilakukan pemanasan (warming-up) melalui senam ringan yang dipimpin kang Iskandar. Tujuannya agar otot-otot lebih lentur dan badan lebih segar.

Di Rest Area I depan Hotel Horizon
rehat sejenak seraya berfoto ria

Rute yang ditempuh dari Antapani ke Jalan Jakarta masuk Jalan Sukabumi, BKR, Peta dan Langsung menusuk ke Jalan Pelindung Hewan (Inhoftank). Rest Area Pertama di depan Hotel Horizon dan seperti biasa dimanfaatkan untuk berfoto bersama.

Sedangkan kepulangannya melalui Jalan Astana Anyar belok ke Kebon Bibit, Pasarbaru, Jalan ABC, Naripan, Kosambi, Gatsu dan langsung menuju Pojok Toleransi Antapani. Perjalanan berlangsung dengan aman, sehat, lancar, dan selamat sampai kembali ke Potol.

Sebelum berangkat diawali senam bersama
agar otot lentur dan tubuh bugar




Dari segi keuangan, masih tetap aman. Saldo masih sekitar satu jutaan kurang. Itu lantaran pembayaran di tempat Gule Kambing pak Nono diselesaikan Kang Tisna. Dan di tempat Sate Gule UJ diselesaikan bendadahara. Hatur nuhun kang Tisna. In syaa Allah berkah dan 
rezeki semakin melimpah...**/nas







Kang Irsan sedang ditanya Kang Nana, kenapa gak ikut?
Alasannya ada undangan. "Tapi kalau ke Punclut, saya siap ganti baju," katanya



Akibat informasi yang tidak akurat, harapan ingin menikmati jajanan di
Elizabeth menjadi harapan hampa. Baru buka jam 10.00. Alamaakkk!!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersepeda Saat Puasa, Mengapa Tidak?

Teknik Pingpong Slow Motion

Nasi Kebuli itu begitu Nikmat