Gowes Jelang Ramadhan dengan sasaran tembak kuliner: "Lagi-lagi Sate dan Gule"

Sebelas Goweser NKRI yang turut andil dalam Gowes Pra Shaum
Dari kiri ke kanan Berdiri: Kang Ust.Mumu, kang Sigit, kang Dede Hamam,
Kang Purnomo, kang Tisna, kang Isa, kang Bubun dan bang Randhi
Jongkok: kang Sopro, kang Nana dan Pak De Rochadi.

Liputan pra Ramadhan, Minggu Ceria (11 April 2021)

Sebelas Goweser NKRI (Neangan/Nyari Karunia Ridho Illahi) kembali menggelar aksi gowesnya. Kali ini sasaran tembak kulinernya: "Lagi-lagi Sate dan Gule". Mengapa Sate UJ dan Gule Kepala Kambing Pak Nono begitu dahsyat digemari para goweser? Rupanya ada alasan tersendiri. "Setelah nyantap sate dan gule, anehnya terjadi peningkatan kemampuan gowes hingga tiga kali lipat loh," kata kang Tisna.

Hal itu dibenarkan oleh kang Bubun. "Iyah, bener, berbeda dengan setelah makan bubur ayam, kenapa tenaga gowes kita jadi pada letoy yah!!," katanya.

"Ah, itu cuma bawa perasaan saja, kalau saya sih, sama saja. Mau makan bubur, kupat tahu, sate gule, sampai pada ubi bakar, tetap saja gowes mah kuat dan lancar jaya," kata pak De Rochadi yang kini usianya menginjak 70 tahun.

Dari 11 goweser itu, 4 orang diantaranya memilih menu Gule Kepala Kambing pak Nono, yakni kang Tisna, kang Sigit, kang Nana dan bang Randhi. Sementara 7 orang lainnya memilih menikmati Sate UJ yang berlokasi di seberang jalannya. Ketujuh orang itu: Kang Isa, kang Mumu, kang Bubun, kang Purnomo, kang Sopro, kang Dede Hamam dan pak De Rochadi.

Kang Isa selaku bendahara menyelesaikan biaya sate untuk 7 goweser. Sementara untuk biaya gule kambing, ketika mau dibayar pak Isa ditolak kang Tisna. Begitupun mau dibayar kang Nana, "entong!" cenah. Rupanya kang Tisna sudah bernazar, kalau urusan menikmati Gule Kepala Kambing, maka itu sudah menjadi urusannya untuk diselesaikan. "Wow, hatur nuhun kang, in syaa Allah berkah dan rezeki kian melimpah," kata kang Nana.

Setelah puas menikmati sate dan gule kepala kambing Astana Anyar, para goweser digiring ke arah Taman Tegal Lega. Niatnya untuk ngopi bareng di pelataran taman. Namun efek sate dan gule, ya begitu, menjadi paburencay, bagai kapal pecah, hingga membentuk menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama, tiga goweser (kang Bubun, kang Dede Hamam dan pak De) malah bablas melewati lampu merah perempatan Muhammad Toha ke arah Jl BKR.

Kelompok kedua (kang Isa, kang Nana, kang Pur dan kang Sopro) menunggu di pelataran taman Tega Lega. Itu karena yang 4 orang lainnya (kelompok tiga) yang masih berada di posisi belakang. Karena tidak muncul maka kelompok kedua, mencoba untuk kembali ke belakang dengan mengelilingi Lapang Tegal Lega. Siapa tau mereka sedang pada ngopi di samping lapang Tegal Lega jalan Otista. Tapi, Alamaakk, rupanya mengelilingi lapang Tegal Lega itu, selain macet juga lumayan jauh sehingga memakan waktu cukup lama. Karena kelompok ketiga tak ditemukan batang2 hidungnya maka, kelompok dua langsung melejit ke arah Jl BKR.

Sementara kelompok ketiga (kang Tisna, kang Sigit, kang Mumu dan kang Randhi) kabarnya sempat menunggu pula di pelataran Lapangan. Namun karena tak berjumpa akhirnya langsung juga melesat ke arah Jl BKR untuk pulang kandang.

Khusus untuk kelompok kedua, kang Sopro ngajak kami bertiga untuk menikmati ngopi di Cafe Teduh". Lokasinya berada di halaman depan Vinus Regency. Sepakat untuk ngopi, kelompok dua yang berada pada posisi paling belakang setelah melewati Jl BKR langsung diarahkan ke Jl Buahbatu. Tujuannya ke "Cafe Teduh" Vinus Regency.

Namun di perempatan lampu merah ke arah Jl Buahbatu, kehilangan lagi seorang goweser (kang Purnomo) yang tampaknya memilih jalan lurus ke arah jalan Laswi. Tinggalah kami bertiga yakni kang Isa, kang Nana dan kang Sopro menyusuri Jl Buahbatu, Bypass Soeta dan langsung menusuk ke Perumahan Vinus Regency. Di TKP kami bertiga pun langsung menuju ke tempat di bawah pohon rindang yang memang sangat teduh. Yah, apalagi kalau bukan untuk menikmati Kopi Susu Caramel, yang dingin dan segarnya tidak boleh dibilang main-main.

Setelah puas menikmati kopi susu caramael, kami pun langsung pulang kandang ke Antapani melalui jalan tikus perkampungan. Kami pun sampai kembali ke titik kumpul di Gazzeboo Pojok Toleransi. Alhamdulillah semuanya sehat dan selamat atas berkah dan lindungan Allah Subhanahu Wata'ala.//*nas


Sebelum berangkat di Pojok Tolerasni seperti biasa
dilakukan briefing dipimpin kang Nana dan
pembacaan do'a oleh Ust. Mumu

Kang Nana dan Kang Tisna tengah menikmati
Gule Kepala Kambing yg lezatnya aduhai itu


Ketua DKM Al-Muhajirin, Kang Sigit, salah satu
penikmat Gule Kepala Kambing. "Yuk, ah, maem
dulu," katanya.

Para Goweser NKRI berpose di depan hotel HOMAN
"Walau sudah aki-aki tapi bukan Goweser kaleng-kaleng," kata pak Isa



Tiga goweser, kang Nana, kang Sopro dan kang Isa
menikmati Kopi Susu Caramel Vinus Regency
yang rasanya dingin dan sejuk
yang nikmatnya sulit diungkap kata-kata

Bang Randhi turut mempromosikan
Paket Breakfast hotel Homan
RP 50 rb/orang. "Bisa lebih murah lagi mbak?"


Wah, kalau ini, maaf, numpang tenar nih. Ini adalah anaknya pak Nana (suami istri),
dalam waktu bersamaan (11/4) mereka Gowes dari rumahnya di Karawaci Tangerang
ke rumah adiknya di Sawangan Depok sejauh 36 KM (atau PP mencapai 78 KM).
Anak kang Nana yg perempuan mantan pramugari Garuda dan menikah
dengan Kapten Garuda Muhammad Zaki Rifai. Kini sudah mempunyai lima orang anak
yang empat diantaranya adalah anak kembar (adik-kakak kembar)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersepeda Saat Puasa, Mengapa Tidak?

Nasi Kebuli itu begitu Nikmat

Teknik Pingpong Slow Motion